Laman

Jumat, 06 April 2012

Filosofi Pendidikan di Indonesia

Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran.
Banyak orang yang lain, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.”
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam — sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka — walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
[sunting] Pendidikan di Indonesia
Wikisource
Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan UU No. 20 Tahun 2003
Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
[sunting] Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
[sunting] Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja.
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. Program – program PNF yaitu Keaksaraan fungsional (KF); Pendidikan Kesetaraan A, B, C; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Magang; dan sebagainya Lembaga PNF yaitu PKBM, SKB, BPPNFI, dan lain sebagainya.
Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
Jenis pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK).
Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).
Tingkatan pendidikan di Indonesia
Kelas Usia
Taman kanak-kanak
Kelompok bermain 4
Kelompok A 5
Kelompok B 6
Sekolah dasar
Kelas 1 7
Kelas 2 99
Kelas 3 9
Kelas 4 10
Kelas 5 11
Kelas 6 12
Sekolah menengah pertama
Kelas 7 13
Kelas 8 14
Kelas 9 15
Sekolah menengah atas/kejuruan
Kelas 10 16
Kelas 11 17
Kelas 12 18
Akademi/Institut/Politeknik/Sekolah Tinggi/Universitas
Sarjana berbagai usia (selama kurang lebih 4 tahun)
Magister berbagai usia (selama kurang lebih 2 tahun)
Doktor berbagai usia (selama kurang lebih 2 tahun)
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan

Kamis, 05 April 2012

Belajar sebagai seorang dewasa

Mengikuti pendidikan tinggi terasa seperti suatu budaya asing untukmu?
Anda mempunyai harapan pada waktu mendaftar dan masuk kelas, sebagaimana kerja melalui program Anda di pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi juga ada harapan darimu!
Pendidikan tinggi mempunyai peraturannya sendiri, pola, dan budaya. Ada perbedaan-perbedaan penting antara sekolah swasta dan sekolah umum, pendidikan tinggi swasta dan universitas negeri, institusi seni liberal dan institusi (lembaga) penelitian, sekolah-sekolah tamatan, dll.
Konsep kunci pendidikan tinggi
termasuk disiplin/departemen, bea-siswa, penelitian, orientasi lisan, masa jabatan, kerekanan, kebebasan akademik, dll.
Luangkan waktu untuk memahami budaya pendidikan tinggi.
Kelompok-kelompok penting termasuk fakutas dan mahasiswa,
pegawai administrasi dan pimipinan, alumni, dan bahkan kelompok masyarakat dan para legislator. Mereka semua termasuk sumber yang penting. Begitu juga staf berada di sana untuk membantu Anda, dan menunggu Anda mengajukan sesuatu, itulah tugas mereka dan pemusatan akan membantu Anda untuk berhasil.
Apakah Anda takjub dengan ketrampilan Anda menemukan cara Anda sekitar bidang pendidikan tinggi yang asing ini ?
Sebagai pelajar dewasa, Anda:
  • Cenderung menjadi mandiri
  • Memiliki wadah dengan kekayaan pengalaman yang dapat membantu Anda sebagai sumber untuk belajar.
  • Seringkali dipengaruhi oleh kebutuhan Anda untuk mengetahui atau melakukan sesuatu.
  • Cenderung memiliki suatu kehidupan-, tugas-, atau pemusatan-masalah orientasi belajar, sebagai lawan orientasi suatu hal.
  • Pada umumnya mendorong belajar secara (mendalam/hakiki) sebagai lawan menjadi kewajiban atau subyek ke arah hal yang di luar atau kekuatan ekstrinsik.
Disadur dari
Imel, Susan, Pedoman kerja pelajar dewasa.
ERIC Digest No. 154 ERIC Identifier: ED377313, 1994-00-00
Pelajar dewasa, ketika mereka kembali, dan melanjutkan pendidikan mereka, sering mereka mempertanyakan dan menilai kembali asumsi asli dan motivasi sebagaimana mereka menggunakan pendidikan untuk menciptakan kembali kehidupan mereka.
Sebagaimana pada umumnya, pelajaran Anda akan berhasil kalau Anda
  • Melakukan peran aktif
    di dalam perencanaan, pengawasan, dan penilaian pendidikan Anda
  • Menghilangkan dugaan-dugaan pertimbangan
    tentang apakah pendidikan itu membuka pikiranmu ke arah pengalaman tertentu
  • Pilihlah subyek dan kursus-kursusyang relevan dengan pekerjaan dan profesi Anda atau kehidupan pribadi yang memperkuat program akademik Anda.
Deskripsi Kursus penting pelajar dewasa
Hasil/Keluaran Proses Isi
Bagikan tanggung jawab untuk mempelajari tujuan/sasaran
Kelancaran perundingan, atau terbuka untuk perundingan kembali
Bukan petunjuk; terbuka untuk perubahan
Proses penilaian
Motivasi intrinsik
Padukan berpikir dan belajar
Lebih baik pemusatan masalah daripada orientasi isi
Saling menghargai permintaan dan hak pelajar
Menggabungkan, mengembangkan dialog & terbuka
Kenali nilai pengalaman sebagai sumbangan belajar
Termasuk proyek-proyek/atau belajar aktif (sebagai imbangan pada perkuliahan dan/atau belajar pasif)
Monitor tetap terpasang untuk umpan balik dan penilaian
Terapkan belajar ke penggunaan praktis
Pemusatan issue kurikulum
Penggandaan/berbagai sumber informasi
Berbagai bentuk
Strategi berguna di dalam suatu program belajar:
Tuliskan tujuan-tujuan Anda dan kesepakatan perkirakan waktu.
Hal ini sangat membantu untuk menghindarkan ketegangan dan beban berlebihan atas diri Anda.
Mengacu pada pedoman untuk menetapkan tujuan/membuat jadwal
Buatlah laporan yang baik dengan instruktur/professor-profesor di dalam kelas Anda.
Hal ini membantu di dalam perundingan pemilihan proyek belajar yang mempunyai relevansi dengan situasi dan tujuan.
Mengacu pada pedoman untuk mempengaruhi guru.
Mengembangkan kesadaran bagaimana Anda belajar, atau mempelajari hal yang baik di masa lalu;
Hal ini akan membantu Anda untuk mengkonsentrasikan energi Anda dengan cara yang produktif, dan mengingatkan Anda pada bidang-bidang di mana Anda memerlukan bantuan.
(misalnya,berbicara, menulis, matematika, ujian, dll)
Cara belajar Anda menunjukkan bagaimana proses Anda belajar dan memperoleh informasi dan tidak ada lain yang dapat dilakukan untuk menjadi ?pintar?. Anda akan mengacu pada bagaimana pikiran Anda, atau bagian dari pikiran Anda berfungsi. Setiap orang mempunyai cara belajar yang sangat khusus. Penelitian telah menunjukkan banyak sifat khas pelajar dan cara untuk membuktikannya.
Pusat bimbingan akademik atau pusat belajar ketrampilan
adalah tempat yang tepat untuk belajar. Semua itu bukan hanya mempunyai alat uji untuk membantu Anda, tetapi juga professional untuk menginterpretasi dan menerapkan hasil.
Web sites cara belajar Penilaian-Diri:
Survai Cara Belajar DVC untuk Pendidikan Tinggi
mempunyai pengantar yang baik, dengan empat kategori cara (visual/lisan); visual non-lisan, teraba/ilmu gerak; dengar/lisan), dan web dasar penilaian diri. Hasil/angka didasarkan pada 32 pertanyaan.
Daftar Tanya - Indeks Cara Belajar (Felder/Silverman)
pengantar, belajar pilihan dari empat dimensi (aktif/reflektif, pengertian/kata hati, visual/lisan, urutan/keseluruhan); dan alat penilaian-diri memberikan angka sendiri. Hasil/angka didasarkan pada 44 pertanyaan..
Tipe Indikator Cara belajar yang berhasil (Pelley)
didasarkan pada tipe indicator Myers Briggs (versi tambahan, mementingkan diri, pengertian, kata hati, pemikiran, perasaan, pertimbangan, merasa). Pengantar dan sambungan-sambungan bertalian dengan tipe indikator Myers Briggs. Hasil/angka didasarkan pada 28 pertanyaan.
Belajar ketidakmampuan sumber masyarakat
alat penilaian-diri didasarkan pada karya Howard Gardner's pada intelegensia ganda (linguistik, matematika, visual/ruang, badan/ilmu gerak, naturalistik, musik, antar manusia, inter-manusia). Hasil/angka didasarkan pada 80 pertanyaan.
Sumber belajar di Pendidikan Tinggi:
Pusat Bimbingan Akademik
Pusat Belajar (Latihan)
Pusat Penulisan
Pusat Studi Ketrampilan dan/atau Membaca
Pusat Multi-budaya/Budaya
Pusat Studi Wanita
Kantor Dekan dan Pelayanan Akademik
Kantor Ketua Mahasiswa dan Pelayanan
Pimpinan Departemen
Instruktur/professor perkuliahan yang Anda pilih

Mazhab-mazhab Ilmu Ekonomi

1. Mazhab Merkantilisme (Thn 1500-1800)
Tokoh-Tokoh pada masa itu antara lain:


  • Thomas Mun (1571-1641)
  • Jean Baptist Colbert (1619-1683)
Inti dari mazhab ini adalah :
  • Negara harus mendorong ekspor dan memupuk kekayaan dengan merugikan negara lainnya (tetangga)
  • Kolonisasi dan monopolisasi perdagangan harus benar-benar dapat dilaksanakan secara ketat untuk memelihara keabadian kaum koloni tunduk dan tergantung kepada negara induk
  • Penentangan atas bea, pajak dan restriksi intern terhadap mobilitas barang
  • Harus dibangun pemerintah pusat yang kuat untuk menjamin kebijaksanaan merkantilisme tsb
  • Perkembangan harus dapat diraih dan dikelola dengan dengan jalan meraih surplus sebesar-besarnya dan penerimaan ekspor barang yang melebihi belanja untuk impor barang
2. Mazhab Fisiokrat (1756)
Istilah Fisiokrat berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Physia yang berarti alam dan kratos yang berarti kekuatan. secara harfiah berarti supremasi alam.
Tokohnya :
  • Francois Quesnay (1654-1774)
Inti dari mazhab ini adalah :
  • Pemilik tanah harus dikenakan pajak dalam bentuk satu macam pajak. 
  • Tekanan pada sektor pertanian yang produktif memungkinkan terjadinya surplus di atas nilai sumber daya yang digunakan
  • Pemerintah harus membatasi diri dalam intervensinya dalam perekonomian yang jelas bertentangan dengan kaum merkantilis maupun feodalis.
3. Mazhab Klasik
Tokohnya:
  • David Hume
  • Adam Smith
  • Ricardo
  • McCulloch
Inti dari mazhab klasik ini terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja. akumulasi modal dapat dilakukan dengan menunda atau mengurangi penjualan. Hal ini akan baru bermanfaat jika dibarengi dengan perkembangan spesialisasi dan pembagian kerja.
4. Mazhab Sosialisme
Tokohnya:
  • Saint-Simon
  • Fourier
  • Owen
  • Blanc
  • Engels dll
dalam mazhab Sosialisme, sistem pemilikan dan pelaksanaan kolektif atas faktor-faktor produksi biasanya dilakukan oleh pemerintah. Mazhab ini bersifat utopia dan sebagian besar pendukungnya adalah para filantropis (kelas menengah) yang memiliki komitmen untuk memperbaiki kehidupan para pekerja, buruh, serta kaum miskin.
Inti dari mazhab ini sangat luas cakupan sosialismenya, yaitu sosialisme utopis, sosialisme ilmiah, sosialisme negara, sosialisme anarkis, sosialisme serikat pekerja, sosialisme revisionis.
5. Mazhab Historis (1840an)
Tokohnya:
  • Friederich List (1789-1846)
  • Wilhelm Roscher (1817-1894)
Konsep ekonomi sesungguhnya merupakan prosuk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi yang khusus tumbuh disuatu negara. oleh karena itu, hukum-hukum ekonomi tidaklah mutlak, tetapi bersifat relatif atau nisbi berhubungan dengan perkembangan sosial menurut dimensi waktu dan tempat.
6. Mazhab Institusionalis (1900an)
Tokohnya :
  • Thorstein Veblen (1857-1929)
Berasal dari kapitalisme finansial, maka muncullah suatu lapisan masyarakat yang dianggap oleh Veblen sebagai "kelas santai", yaitu suatu kelas pada masyarakat lapisan atas yang berasal ari dunia industri dan keuangan.
7. Mazhab Neo-Klasik
Tokohnya :
  • Alfred Marshal dan Leon Walras
  • John Hicks
  • Paul Samuelson
mazhab ini mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut.
8. Mazhab Chicago
Tokohnya :
  • Frank H. Knight
  • Henry C. Simons
  • Milton Friedman, George Stigler, Gary Becker
Inti dari mazhab ini adalah ;
  • Pasar dianggap sebagai mekanisme utama dlm menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, asal didukung kebebsan politik intelektual
  • pengelolaan administratif dan intervensi kebijakan ekonomi yang bersifat ad hoc
  • monetarisme dianggap lebih baik daripada fiskalisme dalam regulasi makroekonomi
  • kebijakan fiskal diyakini sebagai wahana yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan, namun redistribusi pendapatan bagi kalangan di atas garis kemiskinan justru akan lebih banyak menimbulkan kerugian.

Menjadi Sarjana...?

Menjadi Sarjana

SarjanaHingga saat ini menjadi sarjana mungkin masih manjadi dambaan dan harapan bagi sebagian besar orang, tentu dengan alasan  dan motif yang  beragam, mulai dari motif yang bersifat naif-pragmatis hingga motif altruistik-idealis. Dalam hal ini, motif naif-pragmatis bisa dimaknai sebagai dorongan yang lebih tertuju kepada kepentingan pribadi, misalnya untuk menjadi kaya-raya, atau mendapat kedudukan dalam jabatan, melalui upaya dan tindakan yang menghalalkan segala cara. Sementara motif altruistik-idealis dapat dipahami sebagai motif yang didasari untuk melayani dan memberikan manfaat bagi orang lain, melalui upaya belajar keras dan penuh kesungguhan.
Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S-1).  Untuk memperoleh gelar sarjana, secara normatif dibutuhkan waktu perkuliahan selama  4-6 tahun atau telah menempuh perkuliahan dengan jumlah SKS sebanyak 140-160. Jika seseorang sudah dinyatakan lulus oleh sebuah perguruan tinggi, maka dia berhak menyandang gelar sarjana.
Hingga era akhir  70-an,  keberadaan sarjana boleh dikatakan tergolong makhluk langka di bumi Indonesia, mungkin karena pada waktu itu jumlah perguruan tinggi (negeri maupun swasta) di Indonesia masih  relatif terbatas. Namun seiring dengan semakin diperluasnya jumlah program studi dan terus berkembangnya jumlah perguruan tinggi hingga ke pelosok-pelosok daerah, maka jumlah sarjana Indonesia pun semakin bertebaran, dengan bidang keahlian yang beragam.
Sebelum tahun 1993,  sebutan gelar sarjana di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari, sebut saja misalnya: Drs., Dra, Ir., atau SH. Namun sejak  tahun 1993 (Keputusan Mendikbud No. 036/U/1993),  ketentuan  sebutan gelar akademik  menjadi lebih beragam,  disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing, (saat ini jumlahnya hingga mencapai puluhan, saya pun tak kuasa  untuk mengingatnya satu per satu).
Belakangan ini sedang berkembang  polemik terkait dengan adanya Surat Edaran dari Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012  tentang kewajiban publikasi ilmiah dalam Jurnal sebagai syarat untuk lulus menjadi sarjana. “Seorang sarjana harus memiliki kemampuan menulis secara ilmiah, termasuk menguasai tata cara penulisan ilmiah yang baik”, demikian ungkap Dirjen Dikti Kemdikbud, Djoko Santoso,  ketika diwawancarai oleh  Kompas.com. Walau secara teknis, mungkin akan timbul berbagai persoalan dalam mengimplementasikannya, tetapi secara pribadi pada dasarnya saya setuju dengan adanya ketentuan ini, dengan harapan semoga dapat memperbaiki mutu  sarjana kita, khususnya dalam mengembangkan budaya intelektual, yang belakangan ini tampaknya cenderung memudar.
Perkembangan terbaru, berdasarkan Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang  Kerangka Kualifikasi  Nasional Indonesia, sarjana (S1) dikategorikan sebagai  jabatan teknisi atau analis (bukan dikategorikan sebagai ahli)  yang berada pada  level (jenjang) 6 (enam), dengan gambaran kualifikasi, sebagai berikut:
  • Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
  • Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
  • Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.
  • Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Memperhatikan ketentuan tentang  Kerangka Kualifikasi  Nasional Indonesia (KKNI) tesebut, tampak bahwa seorang  sarjana sesungguhnya memiliki posisi yang relatif tinggi dalam struktur masyarakat Indonesia,  dilihat dari kapasitas keilmuan dan kompetensi yang dimilikinya.
Dengan demikian kiranya cukup terang, sesungguhnya  sarjana bukanlah orang sembarangan dan bukan sembarangan orang. Kepadanya dituntut untuk tersedia kapasitas kognitif tingkat tinggi serta memiliki tanggung jawab yang tidak hanya pada dirinya dan lingkungan dimana dia berada, tetapi juga memikul tanggung jawab yang hakiki yaitu kepada Sang Khalik
Barangkali itulah sarjana yang sejatinya.
==================
Menurut Anda, bagaimana kaitannnya dengan keharusan guru untuk memiliki kualifikasi S1/D4?

Inilah Realitas Kontradiktif di Negeri ini: Fasilitas DPR RI dengan Fasilitas Siswa

Inilah Realitas Kontradiktif di Negeri ini: Fasilitas DPR RI dengan Fasilitas Siswa

Inilah  realitas kontradiktif di negeri ini berkaitan dengan fasilitas yang diterima oleh para Anggota DPR-RI dan siswa-siswa kita.
Ruang Banggar (Bangsat dan Garong)/p>
Ruang Bangsat dan Garong
Ruang Rapat Badan Anggaran DPR- RI
Para pemimpin yang duduk di Badan Anggaran DPR-RI mendapatkan fasilitas ruang sidang yang menelan biaya hingga mencapai Rp. 20 M. Mereka akan duduk nyaman  di ruangan  ini untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan fulus.  Meski beberapa waktu lalu, sempat terhembus kabar tidak sedap dari badan ini,  terkait dengan adanya isu virus mafia anggaran yang sempat menimbulkan friksi antara pimpinan DPR dengan pimpinan KPK.
Ruang Bangsat dan Garong
Selain itu, saat ini DPR pun sedang menggarap proyek fantastis lainnya yaitu  membangun  2 (dua) unit layar LED (Light Emitting Diode) senilai  Rp 4,5 M yang dipasang di halaman luar Gedung DPR, Senayan.
Konon, katanya melalui layar inilah, kita bisa melihat wajah wakil-wakil rakyat kita. Mungkin mereka akan tampil dengan wajah sambil tersenyum sumringah layaknya seorang selebriti atau bintang iklan, sambil berkata: “AKU ANAK INDONESIA”
Info tentang  Proyek Kontroversial DPR di Awal Tahun 2012, bisa Anda lihat DI SINI 
 =============
Jembatan Rusak
Jembatan Rusak
Berjihad di Jembatan Rusak
Di lain pihak,  demi meraih cita-cita masa depannya, sejumlah anak-anak sekolah di Desa Sangiang Tanjung, Lebak, Banten, saat mereka hendak pergi ke sekolah  terpaksa  harus berjibaku melewati titian maut,  merayap dan bergelantungan di atas sungai berarus deras sambil memegangi bentangan tali kawat sisa-sisa jembatan yang rusak karena banjir.
Sekolah Rusak
Tetap Semangat Meraih Cita-Cita di Ruang Kelas yang Beresiko
Sementara di sejumlah sekolah,  anak-anak kita terpaksa harus belajar dalam ruang kelas yang keadaanya sungguh sangat menyedihkan, yang sewaktu-waktu dapat membahayakan nyawa mereka.
Di tengah-tengah pengorbanan dan usaha yang tidak mudah untuk menggapai cita-citanya, mereka pun akan tetap berkata:  “AKU ANAK INDONESIA”
=========
Keterangan:  gambar dan informasi diambil dari berbagai sumber di Internet
========